A ROZAK ABUHASAN; MASJID ALFAJR BANDUNG; KHUTBAH JUMAT ; MENELADANU RASULULLAH SAW. SEUTUHNYA; KH. ATHIAN ALI M.DA`I LC MA; KUMPULAN KHUTBAH JUMAT
All posts tagged A ROZAK ABUHASAN; MASJID ALFAJR BANDUNG; KHUTBAH JUMAT ; MENELADANU RASULULLAH SAW. SEUTUHNYA; KH. ATHIAN ALI M.DA`I LC MA; KUMPULAN KHUTBAH JUMAT
20110902-7 PENYAKIT MASYARAKAT
KHOTBAH JUMAT
MATERI
7 PENYAKIT MASYARAKAT
SUMBER:
Oleh: Drs. H. Ahmad Yani
Masjid Al-Fajr
Bandung
Di edit ulang untuk Khutbah Jumat / Tausiyah
Oleh :
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
http://arozakabuhasan.wordpress.com/
2011-09-23
KHOTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وِمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ (3:102) أَمَّا بَعْدُ؛
Kaum muslimin rahimakumullah . Puji syukur, kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah mencurahkan nikmat karunia-Nya yang tiada terhingga dan tiada pernah putus sepanjang zaman kepada makhlukNya, baik berupa kesehatan, rezeki, kesempatan sehingga saat ini kita dapat hadir bersama dalam majelis yang Insya Allah dimuliahkan-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw., beserta keluarganya, para sahabat serta kita dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Marilah kita selalu meningkatkan taqwa kepada Allah Swt. Kita berusaha untuk meningkatkan taqwa dalam arti yang sebenar-benarnya dan selurus-lurusnya. Menjalankan secara ikhlas seluruh perintah Allah Swt., kemudian menjauhi segenap larangan-larangan Nya. Marilah kita lebur hati dan jasad kita kedalam lautan Taqwa yang luasnya tiada bertepi. Marilah kita isi setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan Taqwa. Sebab, hanya dengan Taqwa … InsyaAllah … kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki di akherat yang abadi nanti dan kebahagiaan hidup di dunia fana ini,; dan janganlah kita mati sebelum benar-benar dalam keadaan muslim.
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah,
Suatu umat akan mengalami kehancuran manakala memiliki sifat-sifat buruk yang kemudian disebut dengan penyakit umat. Hal itu mungkin saja terjadi pada umat Islam dan masyarakat pada umumnya, karenanya Rasulullahn saw memperingatkannya:
سَيُصِيْبُ أُمَّتِى دَاءُ اْلأُمَمِ : اَْلأَشَرُ وَالْبَطَرُ وَالتَّكَاثُرُ وَالتَّشَاحُنُ فِى الدُّنْيَا وَالتَّبَاغُضُ وَالتَّحَاسُدُ حَتَّى يَكُوْنَ الْبَغْيُ
Penyakit umat-umat (lain) akan mengenai umatku, (yaitu) mengingkari nikmat, sombong, bermegah-megahan, bermusuhan dalam (perkara) dunia, saling membenci, saling mendengki hingga melampaui batas (HR. Hakim).
Hadits di atas menyebutkan tujuh penyakit umat yang harus diwaspadai oleh kaum muslimin dan masyarakat pada umumnya.
1. Mengingkari Nikmat.
Mengingkari nikmat menjadi penyakit yang berbahaya karena hal itu hanya akan mendatangkan murka Allah swt sebagaimana firman-Nya:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim [14]:7).
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Sejarah telah menunjukkan bagaimana Qarun diamblaskan ke dalam bumi, diri dan hartanya yang dianggap bukan kenikmatan dari Allah swt, hal ini dinyatakan dalam firman-Nya:
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa[1138], Maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan kami Telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya Berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”. (QS Al Qashash [28]:76)
Karun berkata: “Sesungguhnya Aku Hanya diberi harta itu, Karena ilmu yang ada padaku”. dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh Telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih Kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang Telah diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar” .(QS Al Qashash [28]:78-79)
Maka kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya). (QS Al Qashash [28]:81)
2. Sombong.
Sombong adalah sebab utama mengapa IBLIS / syaitan dimurkai sehingga ia menjadi kafir, Allah Swt berfrirman:
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabbur dan adalah ia termasuk golongan orang yang kafir (QS Al Baqarah [2]:34).
Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” menjawab Iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS Al A’raf [7]:12).
3. Bermegah-Megahan.
Bermegahan membuat manusia tidak puas lalu terus memper-banyak harta dengan cara yang haram, ini amat berbahaya,
Allah Swt berfirman:
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu). (QS 102:1-3).
4. Bermusuhan Dalam Perkara Dunia.
Mencari kenikmatan dunia bukanlah sesuatu yang terlarang, namun bila untuk memperolehnya sampai harus bermusuhan dengan sesama manusia, apalagi sampai mencari legalitas hukum atas sesuatu yang tidak halal, Allah swt berfirman:
Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat makan harta sebgaian yang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui (QS Al Baqarah [2]:188).
5. Saling Membenci.
Sesama manusia seharusnya saling mencintai, bukan saling membenci yang tercermin dalam bentuk suka mengolok-olok dan mencela, karena saling membenci akan membawa kehancuran bagi umat itu sendiri, Allah Swt memperingatkan dalam firman-Nya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain lain (karena) boleh jadi wanita (yang diolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk, seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang yang zalim (QS Hujurat [49]:11).
6. Saling Mendengki.
Orang yang beramal shaleh amat mendambakan pahala dari Allah swt, dengki menjadi menjadi penyakit umat karena disamping hubungan sesama menjadi buruk, nilai pahala akan terkikis, Rasulullah saw bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ لَيَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Jauhilah hasad (iri hati, dengki), karena sesungguhnya hasad itu mengikis pahala sebagaimana api memakan kayu (HR. Abu Daud).
بارك الله لي ولكم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
7. Melampaui Batas.
Melampaui batas menjadi penyakit umat yang berbahaya karena hal ini menyalahi fitrah, baik dalam sikap maupun perbuatan. Karenanya Allah tidak suka kepada orang yang melampaui batas atau berlebihan sebagaimana firman-Nya:
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan (QS Al A;raf [7]:31).
Marilah kita berdoa, memohon kepada Allah Swt. :
Ya Allah pelihara iman kami dan berikan kepada kami kesempatan merasakan manisnya iman dalam kehidupan ini sebelum Engkau panggil kami untuk menghadap-MU.
Ya Allah peliharakan hati dan pendengaran kami agar kami terhindar dari 7 Penyakit Masyarakat yaitu selalu syukur nikmat, tidak sombong, terhindar dari bermegah-megahan, terhindar bermusuhan dalam perkara dunia, terhindar dari saling membenci, tidak saling mendengki dan tidak pula melampau batas.
Ya Allah himpunkan kami kelak di syurga Firdaus yang paling tinggi bersama Rasul Saw, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Engkau himpunkan kami di tempat yang mulia ini.
• اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافْتَحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحَمْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْنَ مِنَ الْقَوْمِ
• Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi pertolongan.
• Menangkanlah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi kemenangan.
• Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi ampunan.
• Rahmatilah kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rahmat.
• Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi rizki.
• Tunjukilah kami dan lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
Penutup khotbah kedua
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ. وَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Assalamu`alaikum Wr. Wb
KHOTBAH JUMAT
MATERI
NAMA LAIN RAMADHAN
SUMBER
http://www.alsofwah.or.id/
Masjid Al-Fajr
Bandung
Di edit ulang untuk Khutbah Jumat / Tausiyah Ramadhan
Oleh :
H.A. ROZAK ABUHASAN, MBA
http://arozakabuhasan.wordpress.com/
2011-07-27
KHOTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُبِااللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وِمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَّهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لآَاِلهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللّهُمَّ صَلِّى عَلىَ مُحَمَّد وَعَلَى آلِهِ وَصَحـْبِهِ اَجْمَعِيْنَ.
إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُونَّ إِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ (3:102) أَمَّا بَعْدُ؛
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Kaum muslimin rahimakumullah .
Puji syukur, kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah mencurahkan nikmat karunia-Nya yang tiada terhingga dan tiada pernah putus sepanjang zaman kepada makhlukNya, baik berupa kesehatan, rezeki, kesempatan sehingga saat ini kita dapat hadir bersama dalam majelis yang Insya Allah dimuliahkan-Nya. Shalawat dan salam semoga selalu Allah curahkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Saw., beserta keluarganya, para sahabat serta kita dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Kaum Muslimin rahimakumullah.. .
Marilah kita selalu meningkatkan taqwa kepada Allah Swt. Kita berusaha untuk meningkatkan taqwa dalam arti yang sebenar-benarnya dan selurus-lurusnya. Menjalankan secara ikhlas seluruh perintah Allah Swt., kemudian menjauhi segenap larangan-larangan Nya. Marilah kita lebur hati dan jasad kita kedalam lautan Taqwa yang luasnya tiada bertepi. Marilah kita isi setiap desah nafas kita dengan sentuhan-sentuhan Taqwa. Sebab, hanya dengan Taqwa … InsyaAllah … kita akan memperoleh kebahagiaan hakiki di akherat yang abadi nanti dan kebahagiaan hidup di dunia fana ini,; dan janganlah kita mati sebelum benar-benar dalam keadaan muslim.
Mari kita mohon kepada Allah, Dzat Yang Maha Agung, semoga menjadikan kita termasuk orang-orang yang apabila mendapatkan rizqi bersyukur, apabila mendapatkan cobaan bersabar dan apabila melakukan dosa atau kesalahan mau meminta ampunan.
Marhaban Ya Ramadhan. Ramadhan adalah bulan yang mulia, bulan yang penuh dengan rahmat, maghfirah (ampunan) dan limpahan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kedatangannya selalu di nantikan dan dirindukan oleh setiap mu’min yang haus akan limpahan kasih dan sayang-Nya. .
Pada bulan Ramadhan amal-amal ibadah yang dikerjakan hamba akan di lipat-gandakan pahalanya oleh Allah SWT. maka tidak sepatutnya bagi kita kaum yang berakal untuk menyia-nyiakan ‘kesempatan emas’ tersebut, yakni dengan melewatkan hari-harinya yang penuh berkah tanpa amal dan kerja nyata yang bernilai pahala disisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. .
Keutamaan Ramadhan.
Keutamaan ini bisa dilihat dari turunnya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Ini merupakan tanda yang cukup jelas betapa mulianya bulan ini, karena Al-Qur’an adalah Kalamullah yang diturunkan untuk menjadi petunjuk dan pedoman hidup bagi umat manusia.
Allah berfirman “Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana diturunkan al-Qur’an di dalamnya untuk menjadi petunjuk bagi manusia, dan tanda-tanda dari petunjuk dan pembeda (dari yang benar dan batil)”. Untuk itulah Allah mewajibkan orang beriman yaitu kaum muslimin untuk memanfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya dengan melaksanakan puasa sebagai realisasi rasa syukur kita kepada Allah atas ni’mat bulan Ramadhan. “Barangsiapa menemukan bulan (Ramadhan) maka berpuasalah”.
Bulan Ramadhan yang demikian mulia dan penuh berkah ini memiliki beberapa nama. Nama-nama itu penting untuk kita ketahui agar Ramadhan kali ini akan memberikan makna yang berarti.
Jika dilihat dari fungsinya, syahru (bulan) Ramadhan memiliki beberapa nama, antara lain sebagai berikut:
1. Syahrul Qur’an, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Qur’an. Bahkan sebagian besar ayat-ayat Al-Qur’an diturunkan pada bulan yang mulia ini. Hal ini berdasarkan pada firman-Nya: Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
2. Syahrush Shiyam, yaitu bulan diwajibkannya berpuasa bagi orang-orang yang beriman. Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan hanya mengharapkan pahala (kepada Allah), maka diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Syahrut Tilawah, yaitu bulan untuk memperbanyak tilawah Al-Qur’an. Ibnu Abbas ra. meriwayatkan: Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan di mana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemui beliau setiap malam bulan Ramadhan untuk bertadarus Al-Qur’an. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Syahrur Rahmah, yaitu bulan ketika Allah SWT lebih banyak melimpahkan rahmat-Nya. Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah SAW bersabda, Pada bulan Ramadhan umatku diberi lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku.
Pertama, apabila tiba awal malam Ramadhan, Allah ‘Azza wa Jalla memandang mereka, dan barangsiapa yang dipandang oleh Allah, maka selamanya Allah tidak akan mengadzabnya. .
Kedua, bau mulut mereka pada sore hari di sisi Allah lebih harum daripada aroma minyak misik / kasturi.
Ketiga, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka setiap siang dan malam hari.
Keempat, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan kepada surga-Nya dengan berfirman kepadanya: “Bersiap-siaplah dan hiasilah dirimu untuk hamba-hamba-Ku. Kamu sekalian telah dekat dengan saat beristirahat dari keletihan hidup di dunia dan kembali ke kampung-Ku dan rahmat-Ku”. .
Kelima, apabila telah tiba akhir malam (Ramadhan), Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka semua. Seseorang dari kaum (sahabat) bertanya, “Apakah itu pada saat Lailatul Qadar, wahai Rasulallah?” Beliau bersabda, Tidak! Tidakkah engkau melihat para pekerja yang terus bekerja, jika mereka itu beristirahat dari kerjanya, mereka tetap memperoleh gaji? (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, dan Al-Bazzar)
5 Syahrul Muwasah, yaitu bulan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang berhajat atau memerlukan pertolongan. Jadikan Ramadhan sebagai sarana saling tolong menolong dalam kebaikan.
6. Syahrul Jud, yaitu bulan untuk meraih keikhlasan dengan cara memperbanyak sedekah, memberi bantuan kepada fakir miskin, menginfakkan sebagian harta yang telah dikaruniakan Allah kepadanya, dan lainnya. Dalam sebuah hadits disebutkan: Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah terlebih-lebih dalam bulan Ramadhan, bulan di mana beliau selalu ditemui Jibril. Jibril menemui beliau setiap malam bulan Ramadhan untuk bertadarus Al-Qur’an. Sungguh Rasulullah SAW ketika ditemui oleh Jibril beliau lebih pemurah dengan kebaikan melebihi angin yang kencang. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
7. Syahrul Huda, yaitu bulan turunnya petunjuk.
8.Syahrul Fath, yaitu bulan kemenangan.
9.Syahrul Ibadah, yaitu bulan untuk memperbanyak amaliah ibadah.
10. Syahrul Jihad, yaitu bulan untuk berjihad melawan hawa nafsu.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
اَلْحَمْدُ لله رَبّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَشْهًدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلِيِّ الصَّالِحِيْنَ، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا خَاتَمُ الأَنْبِيًاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، اَلّلهُمّ صَلِّي عَلَى مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمّد كَمَا صَلَيْتَ عَلَى آلِ ِإْبرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمّدِ وَعَلَى آلِ مُحَمّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فَِي الْعَالَمِيْنَ إِنّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، أَمّا بَعْدُ:
Hadirin jamaah shalat jumat Rohimakumullah.
Nama lain Ramadhan yang terakhir yaitu :
11. Syahrul Ghufran, yaitu bulan penuh ampunan.
Terutama pada malam-malam ganjil di akhir Ramadhan dengan memperbanyak do’a:
“Barangsiapa shalat di malam Lailatul Qadar karena keimanan dan mengharapkan pahala, niscaya akan diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR. al-Bukhari dan Muslim). “Diampuni juga dosa yang akan datang”. (dalam Musnad ahmad dari ‘Ubadah). .
Inilah nama-nama lain Ramadhan, dengan kita mengetahui nama-nama dimaksud dapat memotivasi kepada kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan agar Ramadhan kali ini akan memberikan makna yang berarti. Kita tidak akan pernah mengetahui apakah Ramadhan tahun y.a.d. masih dapat kita temui.
Mari kita bertekad untuk berbuat semaksimal mungkin dalam Ramadhan ini dan meluruskan niat kita untuk berpuasa dan untuk melaksanakan segala perintah Allah, segala amal kebaikan dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah. Rasulullah Saw. Bersabda : Innamal `a`malu bin niat maksudnya Sesungguhnya amal itu tergantung dari pada niat.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung dunia dan akhirat.
Semoga Allah memelihara iman kita dan semoga Allah memberikan kepada kita kesempatan merasakan manisnya iman dalam kehidupan ini dan dapat menyelesaikan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya, sebelum ia panggil kita untuk menghadap-Nya. Semoga Allah berkenan menghimpunkan kita di syurga Firdaus yang paling tinggi bersama Rasul Saw, para shiddiqin, syuhada’, dan shalihin sebagaimana Allah himpunkan kita di tempat yang mulia ini. Allahumma amin.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kehilafan dan kekurangan.
Penutup khotbah kedua
بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
at-taubah-mosque-in-jakarta-indonesia
Masjid_Sholihin_Surakarta-Indonesia
Cheng Hoo Mosque in Surabaya, Indonesia
Masjid Taqwa Seritanjung-Ogan Ilir – Palembang
Grand Mosque in Semarang – Indonesia
Masjid Dian_Al_Mahri-Depok Jakarta
Masjid Taqwa Seritanjung-Palembang
Masjid Tasikmalaya-Mesjid Agung-nanang
Masjid Tasikmalaya-Mesjid Agung-nanang
JADUAL IMAM DAN KHOTIB TARAWIH 1432H
JADUAL IMAM DAN KHOTIB TARAWIH 1432H/2011M
MASJID AL-FAJR
Jl. Situsari VI/Jl. Cijagra Telp.022-6119 6637
KOTA BANDUNG
NO. HARI TANGGAL IMAM DAN KHOTIB NO. TELP. / HP.
1 MINGGU 31-7-2011 Ust. A. Rozak Abuhasan, MBA 081323985001/02270257140
2 SENIN 1-8-2011 Ust. Ahyar, Lc. 817217890
3 SELASA 2-8-2011 KH. Athian Ali M. Da’i, Lc., MA 022-7305416
4 RABU 3-8-2011 Ust. Bambang Ahmad Somantri 022-70160061
5 KAMIS 4-8-2011 Ust. Tengku Maulana 022-7565847/08164852467
6 JUMAT 5-8-2011 Ust. Iwan Hermawan, S.Ag 0812-2164633
7 SABTU 6-8-2011 Ust. Irfan Ansyori badal Amin Muhtar 0812-2372949
8 MINGGU 7-8-2011 Ust. Hasyim As’ari 0815-6012903
9 SENIN 8-8-2011 Ust. Wawa Suryana 081320796490/022-7330507
10 SELASA 9-8-2011 Ust. Uus M. Rukhiyat 0812-2351381
11 RABU 10-8-2011 Ust. Dede Tasmara 022-7330669
12 KAMIS 11-8-2011 Ust. Rahmat Baiquni 85221095098
13 JUMAT 12-8-2011 Ust. Dede Munawar, Lc. 0815-46856009
14 SABTU 13-8-2011 Ust. A. Rozak Abuhasan, MBA badal Syaiful Islam Mubarok, LC 0811 205545
15 MINGGU 14-8-2011 Ust. Dedi Rahman 022-7203353
16 SENIN 15-8-2011 Ust. Tengku Maulana 022-7565847/08164852467
17 SELASA 16-8-2011 Ust. Ade Syaiful Azis, S.Ag. 0812-2372949
18 RABU 17-8-2011 Ust. Eka Permana 08122067559
19 KAMIS 18-8-2011 Ust. Darlis Fajar, S.Sos 0812-2000387
20 JUMAT 19-8-2011 Ust. Drs. Ade Bunyamin 0813-22513165
21 SABTU 20-8-2011 Ust. Iwan Hermawan, S.Ag 0812-2164633
22 MINGGU 21-8-2011 Ust. Drs. Solihat 081 2239 6807
23 SENIN 22-8-2011 Ust. Dadang Effendi
24 SELASA 23-8-2011 Ust. Abdul Hadi 0852 2134 7003
25 RABU 24-8-2011 Ust. Nur Muttaqin 0856-2234938
26 KAMIS 25-8-2011 Ust. A. Rozak Abuhasan, MBA 081323985001/02270257140
27 JUMAT 26-8-2011 Ust. Kurniadi 022 7016 5961
28 SABTU 27-8-2011 DR. Engkos Kosasih, Lc., M.Ag. 0815 607 9737
29 MINGGU 28-8-2011 Ust. Aleh Sudiana 0858 6155 0306
Obat Kesedihan
Oleh : (Sujono/alsofwah.or.id).*
http://zonaislam.net/?p=373
Posted by admin
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah kita bersyukur kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala nikmat yang telah tercurah kepada kita. Semoga Allah Subhanahu wata’ala memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hambaNya yang bersyukur, sehingga Allah akan menambah pemberiaan nikmatNya. Sesungguhnya Allah memberikan rizki kepada siapa saja yang dikehendakiNya dengan tanpa batas, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Maka Rabbnya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata:”Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini” Maryam menjawab:”Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab”. (QS. Ali ‘Imran: 37)
Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimakumullah
Keimanan seseorang bisa berubah-ubah, dapat meningkat juga dapat merosot tajam. Keimanan akan meningkat dengan amalan shalih yang dikerjakan. Dan kemerosotannya disebabkan terjadinya pelanggaran syari’at dan maksiat. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan keimanan dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim dalam Mustadrak dengan sanad hasan, “Sesungguhnya keimanan dapat menjadi lekang, bagaikan baju yang bisa berubah usang. Karena itu, mintalah kepada Allah agar Allah memperbaharui iman dalam hati kalian.”
Kita harus memonitor keimanan yang merupakan barang paling berharga yang kita miliki. Kita mesti mengontrol amalan yang selama in biasa kita lakukan. Jangan sampai terjadi kemerosotan, apalagi sampai keimanan hilang dari dada. Kemerosotan iman saja sangat merugikan manusia, apalagi jika seseorang murtad, keluar dari agama Islam, sudah tentu kerugian dunia akhirat pasti didapat. Sahabat Abu Darda Radhillahu ‘anhu berpesan, “Termasuk tanda kecerdasan seorang (hamba) Muslim, ia selalu mengetahui apakah imannya sedang naik ataupun menurun.”
Oleh karena itu, marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah ta’ala karena taqwa adalah sebaik-baik bekal bagi seorang hamba dalam mengarungi kehidupan dunia dan akhirat.
Kaum Muslimin Rahikumullah
Kehidupan manusia tidak selamanya bahagia. Manusia tidak terlepas dari yang namanya kesedihan, kesusahan, kesempitan dan berbagai macam musibah yang menimpa hati. Kondisi yang seperti ini menimpa seluruh manusia, kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah.
Dan setiap manusia memiliki cara tersendiri untuk mengobati penyakit tersebut. Dan tidak jarang cara-cara tersebut hanya bisa menghilangkan kesedihan sementara, lalu setelah itu justru mendatangkan kesengsaraan yang bertambah parah. Maka kita dapatkan kebanyakan mereka menghilangkan kesedihan dengan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba, merokok mendatangi dukun, mendengarkan musik dan lain-lain yang jelas-jelas diharamkan oleh Allah. oleh sebab itu bukanlah ketenangan dan kelapangan hati yang mereka dapatkan tetapi justru kesempitan dan kesengsaraanlah yang mereka rasakan, karena mereka telah jauh dari tuntunan Islam. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha: 124)
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Adapun kita kaum Muslimin, maka kita memiliki cara tersendiri untuk menghilangkan penyakit tersebut, tentunya dengan obat-obat yang telah diberikan oleh Allah dan RasulNya.
Obat yang pertama adalah kita meyakini bahwa kesedihan dan kesusahan yang menimpa kita, sudah ditaqdirkan oleh Allah, maka ketika kita menyadari hal tersebut akan tenanglah hati kita dan lapanglah dada kita.
Kemudian obat berikutnya adalah do’a yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam menghadapi kesedihan. Ini sebagaimana yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu bahwasannya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba tertimpa kesusahan dan kesedihan kemudian dia berdo’a, “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hamba laki-lakiMu, dan anak hamba perempuanMu, ubun-ubunku di tanganMu, berlaku kepadaku hukumMu, adil atasku QadhaMu (keputusanMu), aku meminta kepadaMu dengan seluruh nama-namaMu (yaitu) yang Engkau namakan diri Engkau dengan nama tersebut, atau yang Engkau turunkan di kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada kepada salah satu hambaMu, supaya Engkau menjadikan al-Qur’an penyiram hatiku, cahaya dadaku, pengusir kesedihanku, penghilang kecemasan dan kegelisahan, kecuali Allah akan menghilangkan kesusahannya dan menggantinya dengan kesenangan.”
Tentunya di dalam berdo’a dengan do’a di atas kita harus faham dengan makna yang terkandung di dalam do’a tersebut, supaya kita menghadirkan hati kita di dalam berdo’a. Karena Allah tidak menerima do’a seorang yang hatinya lalai, dan salah satu sebab kelalaian tersebut adalah tidak fahamnya kita dengan kandungan makna do’a tersebut.
Maka Ibnu al-Qayim Rahimahullah menjelaskan kandungan makna do’a tersebut sebagai berikut:
Pengakuan seorang hamba bahwa dia adalah hamba Allah, seorang makhluk yang harus tunduk dan patuh terhadap semua perintah, dan ini menunjukkan bahwa dia tidak bisa lepas dari pertolongan Allah, walaupun hanya sekejap mata. Ini juga menumbuhkan keyakinan bahwa hanya Allahlah yang bisa menghilangkan kesedihannya.
Persaksian dia bahwa ubun-ubunnya, dan ubun-ubun seluruh makhluk berada di tangan Allah, oleh sebab itu dia tidak merasa takut dengan makhluk karena dia sadar bahwa dia dan makhluk lain sama kedudukannya sebagai seorang hamba, dan makhluk yang lain tidak bisa memberikan manfaat maupun menimpakan mudharat kepada dirinya.
Memulai do’anya dengan tawassul yang disyari’atkan, yaitu dengan bertawassul dengan nama-nama Allah, baik yang diketahui oleh manusia maupun yang tidak. Ini adalah dalil bahwa nama-nama Allah tidak terbatas jumlahnya, karena di antara nama-nama Allah ada nama-nama yang hanya Allah sendiri yang tahu, berarti sesuatu yang tidak bisa diketahui oleh manusia tidak mungkin bisa dihitung.
Dalam do’a ini terkandung permintaan seorang hamba supaya Allah Ta’ala menjadikan al-Qur’an sebagai “Rabi’” bagi hatinya. Rabi’ adalah air hujan, maka Nabi menyerupakan menyerupakan al-Qur’an dengan air hujan, karena sebagaimana air hujan menumbuhkan bumi, maka al-Qur’an pun menghidupkan hati. Dan apabila hati kita hidup, maka hiduplah seluruh anggota badan kita.
Kemudian permintaan hamba supaya al-Qur’an dijadikan cahaya bagi dadanya, karena dada yang bercahaya dan hati yang hidup adalah sumber kelapangan dan kebahagiaan seseorang.
Permintaan seorang hamba supaya Allah menjadikan al-Qur’an penghilang kesedihannya, karena kalau kesedihan dihilangkan dengan al-Qur’an, maka kesedihan tersebut tidak akan kembali. Berbeda halnya apabila dihilangkan dengan selainnya seperti harta, anak, istri, jabatan atau apapun selainnya, maka kesedihan akan kembali ketika obat-obat selain al-Qur’an itu pergi.
Dianjurkan bagi yang mendengar hadits ini untuk mengamalkannya sebagaimana perintah Nabi kepada para sahabatnya pada hadits di atas.
Maka kesimpulannya, kesedihan dan kesempitan hati tidak akan bisa dihilangkan kecuali dengan tauhid/ pemahaman yang benar tentang Allah, dan dengan al-Qur’an yaitu dengan menjadikan al-Qur’an sebagai petunjuk bagi hidup kita, yang senantiasa kita pahami serta kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kaum Muslimin Rahimakumullah
Itulah obat yang dicontohkan oleh Nabi untuk menghilangkan kesedihan dan kesusahan dan ini menunjukkan betapa sempurnanya agama kita. Tidaklah ada satu kebaikan pun kecuali kita sudah dijelaskan dan tidaklah ada satu keburukan pun kecuali kita sudah diperingatkan untuk menjauhinya.
Kemudian kita juga diharuskan untuk menjauhi sebab-sebab munculnya kesedihan dan kesempitan hati yaitu dengan menjauhi sikap berpaling dari al-Qur’an sebagaimana firman Allah: “Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. Thaha: 124). (Sujono/alsofwah.or.id).*